Rabu, 05 Mei 2010

OKSIGENASI

oleh : LENA ATOY M.Kes

I. PENGERTIAN OKSIGENASI

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2), sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

II. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung

III. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
A. Saluran Nafas Atas
Fungsi : menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup.
Terdiri dari :
- hidung
- faring
- laring
- epiglottis

1. Hidung
• Terdiri atas bagian eksternal dan internal
• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung
• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru
• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia

2. Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring (laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif

3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam’s apple)
- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk.

B. Saluran Nafas Bawah
Fungsi :
- menghangatkan udara
- membersihkan mukuosa cilliary
- memproduksi surfactan
Terdiri dari :
- trachea
- bronchus
- paru


1. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

2. Bronkus
• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf.

3. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas

4. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
• Dan kemudian menjadi alveoli

5. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan.

6. PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya

7. PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru

IV. FISIOLOGI PERNAFASAN



Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).

@. Kebersihan Jalan Nafas
Jalan udara dibersihkan oleh membran mukosa, yang terdiri dari cilia. Cilia pada saluran nafas bawah menggerakkan benda asing ke atas dan cilia pada hidung untuk mengeluarkan. Batuk dan bersin berpengaruh penting pada mekanisme kebersihan jalan nafas. Reflek batuk ditimbulkan oleh adanya iritan yang yang mengirimkan impuls melalui saraf vagus ke medulla. Sedangkan bersin terjadi ketika ada impuls saraf kelima ke medulla.

@
. Kembang kempis Paru
Merupakan pengembangan semua bagian paru dan dada. Pengembangan paru terjadi karena bertambahnya volume paru oleh adanyan peningkatan tekanan paru. Ketidakadekuatan mengembang menyebabkan kerusakan jaringan paru, seperti edema, tumor, paralisis atau kiposis.


@. Volume Pulmoner

  • Volume tidal ( TV ) : jumlah udara yang digunakan pada tiap siklus respirasi. 500 ml pada laki – laki dan 400 ml pada wanita.
  • Volume cadangan inspirasi / Inspiratory reserve volume ( IRV ) : jumlah udara yang didapat pada inhalasi maksimal, 3100 ml
  • Volume cadangan ekspirasi / Expiratory reserve volume ( ERV ) : jumlah udara yang dikeluarkan pada saat ekspirasi kuat, 1200 ml.
  • Volume residu ( RV ) : jumlah udara yang tersisa setelah ekspirasi, normalnya 1200 ml

@. Kapasitas Pulmoner

  • Kapasitas total paru ( TLC ) : jumlah udara maksimal dalma paru setelah inspirasi maksimal : TLC = TV + IRV + ERV + RV, 6000 ml
  • Kapasitas vital ( VC ) : jumlah udara yang dapat diekspirasi setelah inspirasi kuat : VC = TV + IRV + ERV ( biasanya 80 % TLC ), 4800 ml
  • Kapasitas inpirasi ( IC ) : jumlah udara maksimal yang didapat setelah ekspirasi normal, IC = TV + IRV , 3600 ml
  • Kapasitas fungsional residu ( FRC ) : volume udara yang tertinggal dalam paru setelah ekspirasi normal volume tidal, FRC = ERV + RV, 2400 ml
@. Difusi Gas
Difusi adalah pergerakan gas/partikel dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
4 faktor yang berpengaruh pada difusi gas dari membran respirasi :
1. Ketebalan membran
→ ketebalan membran akan bertambah pada pasien dengan edema pulmoner atau penyakit pulmoner yang lain.
→ bertambahnya ketebalan membran menyebabkan penurunan difusi gas.
2. Area permukaan membran
perubahan permukaan membran akan berpengaruh pula terhadap rata – rata difusi.
3. Koefisien difusi gas
Koefisien difusi tergantung dari berat molekul dan kelarutan gas dalam membran. CO2 dapat berdifusi 20 kali lebih cepat dari O2.
4. Perbedaan tekanan pada semua sisi membran
perbedaan tekann udara pada semua sisi membran respirasi berpengaruh pada proses difusi. Jika tekanan oksigen pada alveoli lebih besar dari darah, maka o2 berdifusi ke darah. Perbedaan normal dari PO2 antara alveoli dan darah adalah 40 mm Hg.

@
. Transpor dari oksigen dan karbon dioksida
Oksigen diangkut/disalurkan dari paru ke jaringan – jaringan, dan karbondioksida diangkut dari jaringan kembali ke paru. Normalnya 97 % O2 berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah secara bebas, dan dibawa ke jaringan sebagai oxyhemoglobin. Normalnya 25 % atau 5 ml dari O2 per 100ml didifusikan ke jaringan – jaringan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap transport oksigen dari paru ke jaringan :
 Cardiac Output
→ merupakan jumlah darah yang dipompa oleh darah, normalnya 5 liter per menit. Dalam kooondisi patologi yang dapat menurunkan cardiac output ( misal pada kerusakan otot jantung, kehilangan darah ) akan mengurangi jumlah oksigen yang dikirm ke jaringan. Umumnya, jantung mengkompensasi dengan menambahkan rata rata pemompaannya untuk meningkatkan transport oksigen.
 Jumlah Erytrocit
Jumalh eritrosit pada laki – laki 5juta/mm³ dan wanita 4,5 juta /mm³. Penurunan jumlah eritrosit → anemia.
Latihan
Secara langsung berpengaruh terhadap transpot oksigen.
Bertambahnya latihan → peningkatan transport O2 ( 20 x kondisi normal ), menigkatkan cardiac uotput dan penggunaan O2 oleh sel.
 Hematokrit Darah
Normalnya 40 % – 54 % pada laki – laki, dan 37 % – 47 % pada wanita.
Meningkatnya hematokrit → peningkatan viskositas → bertambanya cardiac output → meningkatnya transport oksigen.
Normalnya, dalam kondisi istirahat sekitar 4 ml CO2 per 100 ml darah ditransport dari jaringan ke paru – paru.

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN / OKSIGENASI

1. Lingkungan / Enviroment
Ketinggian, panas, dingin, dan polusi udara berpengaruh pada oksigenasi.
 Tempat yang tinggi → tekanan O2 menurun → peningkatan respirasi curah jantung, dan kedalaman pernafasan.
 Panas → dilatasi pembuluh darah perifer → aliran darah ke kulit meningkat sejumlah hilangnya panas pada permukaan tubuh
Vasodilatasi → memperbesar lumen pembuluh darah, menurunkan resistensi aliran darah → peningkatan tekanan darah → bertambahnya cardiac output → bertambanya rata – rata dan kedalaman pernafasan.
 Lingkungan dingin → konstriksi pembuluh darah perifer, menurunkan aktifitas jantung → berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen.
 Polusi Udara contohnya rokok → merangsang timbuknya sakit kepala, pusing, batuk, dan perasaan tercekik.

2. Latihan / Exercise
Aktifitas atau latihan fisik → meningkatkan respiratory dan heart rate , dan suplai O2 di dalam tubuh.

3. Emosi / Emotions
Percepatan heart rate mugkin juga merupakan respon dari emosi seperti pada rasa takut, cemas dan marah → merangsang saraf simpatic untuk merespon kiondisi tersebut.

4. Gaya Hidup / Life Style

Gaya hidup klien merupakan faktor penting yang berhubngan dengan status oksigenasi.
Silicosis → pada seseorang pemecah batu.
Asbestosis → pada pekerja asbes
Antracosis → pada penambang batu bara
Petani → penyakit debu organic
Rokok cigarret → faktor predisposisi pada penyakit paru

5. Status Kesehatan / Health Status
Dalam kondisi sehat, sistem kardiovaskuler dan pernafasan dapat memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hipoxemia, misalnya dikarakteristikan oleh penurunan tekanan partial oksigen di dalam darah arteri, atau penurunan saturasi dari oksihemoglobin. Anemia merupakan salah satu pada sistem cardiovaskuler. Banyak penyebab dari anemia, meliputi malnutrisi, kehilangan darah. Karena hemoglobin membawa oksigen dan carbondioksida, anemia dapat mempengaruhi pembebasan gas dari dan ke sel tubuh.

6. Narcotics

Morphine dan mepedrin hydrocholoride ( demerol ), menurunkan rata – rata dan kedalaman pernafasan oleh karena depresi pusat respirasi pada medulla. Perawat harus memonitor rata – rata dan kedalaman pernafasan pada pasien yang mendapatkan analgetik narkotik.

VI.
MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI RESPIRASI

A. HYPOXIA
Merupakan kondisi ketidakcukupan oksigen dalam tubuh, dari gas yang diinspirasi ke jaringan. Hal ini berhubungan dengan 3 bagian / proses respirasi, yaitu : ventilasi, difusi gas, atau transport gas oleh darah, dan dapat disebabkan oleh satu atau lebih perubahan kondisi pada proses tersebut.
Pada tempat yang tinggi, tekanan partial oksigen turun, karena itu tekanan partial alveoli dan arteri menurun → disebut hypoxic hypoxia.
Penyebab lain hipoxia adalah hipoventilasi yaitu ketidakcukupan ventilasi alveoli oleh karena penurunan volume tidal. Penurunan volume tidal ( sebagai contoh , pada penyakit otot respirasi, obat – obatan, atau analgesik ), carbondioksida sering terakumulasi dalam darah. Hipoxia dapat berkembang ketika kemampuan paru untuk mendifusikan oksigen ke dalam darah arteri menurun, seperti pada edema pulmonaer, atau akibat dari masalah pembebasan oksigen ke jaringan.

B. PERUBAHAN POLA NAFAS
→ B.d rata – rata, volume, ritme, dan usaha bernafas.
Respirasi normal ( eupnea ) : diam, ritmic, dan sedikit usaha.
Tachypnea → nafas yang cepat, dijumpai pada demam, asidosis metabolik, nyeri, hipercapnea, anoxemia ( penurunan O2 dalam darah ).
Bradypnea nafas yang lambat, dijumpai pada pasien yang mendapat morphie sulfat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan intrakranial, → injuri otak ).

C. Perubahan pola nafas
Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.

D. Ritme respirasi abnormal yaitu :
Cheyne Stokes → bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari perafasan yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea, o.k gagal jantung kongestif, PTIK, dan overdosis obat.
Kussmaul’s ( hyperventilasi ) → peningkatan kecepatan dan kedalaman nafas biasanya lebih dari 20 x per menit. Dijumpai pada asidosisi metabolik, dan gagal ginjal.
Apneustic → henti nafas , pada gangguan sistem saraf pusat
Biot”s → nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat dan klien dengan gangguan sistem saraf pusat.
Normalnya bernafas hanya membutuhkan sedikit usaha. Kesulitan bernafas disebut dyspnea.

E. OBSTRUKSI JALAN NAFAS
Obstruksi partial atau seluruh jalan nafas bisa terjadi pada saluran nafas atas maupun bawah. Obstruksi saluran nafas atas bisa disebabkan oleh benda asing, sperti makanan, lidah jatuh ke belakang ( pada pasien tidak sadar ), penumpukan sekret pada jalan nafas. Obstruksi jaan nafas bawah bisa terjadi pada bronkhial dan paru – paru.

Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat..

Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.

Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).

PENGKAJIAN
Meliputi :
 riwayat keperawatan
 pengkajian fisik
 pemeriksaan diagnostic

Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time).

Riwayat perkembangan
a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt
b. Bayi : 44 x/mnt
c. Anak : 20 - 25 x/mnt
d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt
e. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun

Riwayat keperawatan
Meliputi :
a. Masalah Respirasi :
- apakah baru – baru ini pernah mengalami perubhan pola nafas (kesulitan, nafas cepat / lambat, nafas pendek, perlu posisi tegak untuk bernafas)
- aktifitas yang menyebabkan masalah itu terjadi ?
- zat penyebab polusi
b. Riwayat penyakit pernafasan
- demam, alergi, asma, tuberculosis, bronkhitis, dll
- frekuensi ? berapa lama ? tindakan yang dilakukan ?
c. Masalah cardiovaskuler
- riwayat masalah sirkulasi jantung, atau darah (anemia, hipertensi, penyakit jantung)
d. Gaya hidup
- kebiasaan merokok, jumlahnya
- family → adakah yang merokok ?
- adakah perokok, zat penyebab polusi ( asbes, batu bara, asap, dll )
e. Prosentase batuk
- berapa lama, dan bagaimana terjadinya ?
- produktif atau non produktif ?
- apakah terjadi selama aktifitas atau setiap waktu ?
f. Sputum
- kapan diproduksi ?
- jumlah, warna, kekentalan, bau
- adakah darah ?
g. Nyeri dada
- apakah nyeri terjadi saat beraktifitas atau saat bernafas ?
- lokasi nyeri
- bagaimana perasaan nyeri
- terjadi saat inspirasi atau ekspirasi
- berapa lama, apakah cenderung terjadi saat bernafas
- aktifitas yang menyebabkan nyeri
- usaha untuk mengurangi nyeri
h. Faktor resiko
- keluarga dengan masalah : Ca Paru, penyakit kardiovaskuler. TB, dll
- BB klien, pola aktifitas, diet
i. Riwayat pengobatan
- penggunaan obat → overdosis, obat diindikasikan untuk jantung, tekanan darah, atau pernafasan ( contohnya : bronkodilator, inhalant, narcotik )
- dosisnya, berapa kali sehari, hasilnya, efek sampingnya ?

VII. PEMERIKSAAN FISIK

 Inspeksi : rata – rata, kedalaman, ritme, usaha, kualitas respirasi, catat posisi klien pada saat bernafas.
 Palpasi : temperatur kulit, fremitus, pengembangan dada, krepitasi, massa, edema, dll.
 Percusi : intensitas, tinggi rendahnya suara serta kualitas dan lokasinya
 Auskultasi : vesikuler, bronchial, bronchovesikuler, rales, ronchi, lokasi dan perubahan suara nafas serta saat terjadinya.

Pemeriksaan Diagnostik
→ Specimen.
untuk kultur dan sensitifitas → untuk mengidentifikasi mikroorganisme spesific dan sensitifitas terhadap obat.
Untuk cytology → untuk mengidentifikasi sebab, struktur, fungsi dan patologi sel. Specimen untuk sitologi didapatkan dari pengumpulan sputum pada pagi hari ( selama 3 hari ) dan dites untuk mengetahui kanker pada paru.
BTA ( Bacil Tahan Asam ) → dengan mengumpulkan sputum tiga hari berturut – turut, untuk mengindentifikasi presentase TB.
→ Spirometri → tes fungsi paru – paru.
→ BGA ( Blood Gas Analysa ) → PCO2 : 35 – 45 mm Hg
PO2 : 80 – 100 mm Hg
pH : 7,35 – 7,45
→ Pemeriksaan darah : eritrosit, Hb, leukosit, dll
→ Pemeriksaan Visual : Rontgen, Bronchoscopy, Scaning, Flouroskopy.


VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola napas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
4. Penurunan kardiak output
5. Rasa berduka
6. Koping tidak efektif
7. Perubahan rasa nyaman
8. Potensial/resiko infeksi
9. Interaksi sosial terganggu
10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien

1. Bersihan jalan napas tidak efektif
Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.
Tanda-tandanya :
• Bunyi napas yang abnormal
• Batuk produktif atau non produktif
• Cianosis
• Dispnea
• Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan
Kemungkinan faktor penyebab :
• Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi
• Kecelakaan atau trauma (trakheostomi)
• Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada
• Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan
• Hilangnya kesadaran akibat anasthesi
• Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit untuk di expektoran
• Immobilisasi
• Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi

2. Pola napas tidak efektif
Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak adekuat
Tanda-tandanya :
• Dispnea
• Peningkatan kecepatan pernapasan
• Napas dangkal atau lambat
• Retraksi dada
• Pembesaran jari (clubbing finger)
• Pernapasan melalui mulut
• Penambahan diameter antero-posterior
• Cianosis, flail chest, ortopnea
• Vomitus
• Ekspansi paru tidak simetris
Kemungkinan faktor penyebab :
• Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeri
• Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan obat anasthesi
• Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang menyebabkan kolaps paru
• CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli
• Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi
• Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan spasme bronchial atau oedema
• Penimbunan CO2 akibat penyakit paru

3. Gangguan pertukaran gas
Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan alkalosis respiratori.

4. Penurunan kardiak output
Tanda-tandanya :
• Kardiak aritmia
• Tekanan darah bervariasi
• Takikhardia atau bradikhardia
• Cianosis atau pucat
• Kelemahan, vatigue
• Distensi vena jugularis
• Output urine berkurang
• Oedema
• Masalah pernapasan (ortopnea, dispnea, napas pendek, rales dan batuk)
Kemungkinan penyebab :
• Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung
• Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi kegagalan jantung
• Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit
• Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

coment,, coment,, gag papa koq..!!!!

DAFTAR ISI

1. Update Avira Anti virus Personal - Free Edition 10 Terbaru
....................................................
2. 5 Tips Mempercepat Akses Internet
....................................................
3. Cara Cepat Meningkatkan Traffik
....................................................
4. Dolar Gratis Untukmu
....................................................
5. Account Rapidshere Gratis
....................................................
6. Remove WGA 1.2
....................................................
7.
Mengenal SEO
....................................................
8. Google Page Renk vs Alexa Renk
....................................................
9. Sugar Bot Gunbound
....................................................
10. Cheat Kata Kotor Gunbound